Ngomongin Korea Utara emang sering bikin kening berkerut. Negara ini dikenal dengan sistemnya yang ketat, tertutup, dan penuh aturan keras. Tapi di balik itu semua, ada hal-hal menarik dari sistem pendidikannya yang bisa dijadiin bahan refleksi—terutama soal sikap dan etika belajar muridnya. Walau kita jelas gak perlu niru semuanya, ada beberapa nilai positif yang bisa dicontoh murid Indonesia, asal disaring dengan bijak.
Pendidikan di Korea Utara: Ketat, Tapi Terarah
Korea Utara dikenal punya sistem pendidikan yang sangat disiplin. Semuanya diatur dari awal, dari cara berpakaian sampai bagaimana siswa menyapa guru. Fokusnya bukan cuma soal pengetahuan, tapi juga membentuk karakter yang patuh, pekerja keras, dan punya dedikasi tinggi pada tugas. Meskipun sistem ini bisa terasa ekstrem, ada beberapa pelajaran positif yang bisa dipetik tanpa harus ikut gaya totaliter mereka.
Baca juga: Disiplin Ketat, Tapi Efektif? Ini Sisi Lain Sistem Pendidikan Tertutup Korea Utara
Banyak murid Indonesia kadang kurang fokus, gampang nyerah, atau cuek sama proses belajar. Nah, inilah momen buat kita ambil sisi baik dari sistem lain, biar makin siap jadi generasi yang tangguh dan punya arah.
Tiga Sikap Positif Murid Korea Utara yang Bisa Dicontoh
-
Disiplin Tinggi terhadap Waktu dan Tugas
Di Korea Utara, keterlambatan bukan pilihan. Semua murid wajib hadir tepat waktu dan menyelesaikan tugas tanpa alasan. Disiplin ini bikin mereka terbiasa menghargai waktu, tanggung jawab, dan target belajar.
Di Indonesia? Masih banyak yang hobi ngaret dan nunda-nunda tugas. Padahal kalau punya mindset disiplin, hasil belajar bisa jauh lebih maksimal. -
Rasa Hormat Tinggi kepada Guru dan Sistem Sekolah
Murid di sana sangat menghormati guru, bukan karena takut, tapi karena udah ditanamkan dari awal bahwa pendidikan adalah jalan penting buat membangun diri dan bangsa.
Sikap hormat ini bisa jadi fondasi buat menciptakan lingkungan belajar yang sehat. Di sini, kadang masih ditemui murid yang nyantai atau kurang respek. Padahal guru itu partner belajar, bukan musuh. -
Semangat Kolektif dan Fokus pada Kontribusi Sosial
Anak-anak di Korea Utara diajarin buat mikirin dampak mereka terhadap masyarakat, bukan cuma nilai pribadi. Mereka terbiasa kerja bareng dan mikir, “apa yang bisa gue lakuin buat bantu lingkungan gue?”
Ini bisa jadi inspirasi murid Indonesia buat lebih peka dan aktif dalam kegiatan sosial, bukan cuma fokus ujian dan ranking.Bukan berarti semua yang ada di Korea Utara harus ditiru mentah-mentah. Tapi ada nilai-nilai dasar—kayak disiplin, rasa hormat, dan semangat kebersamaan—yang bisa jadi pelajaran berharga buat murid Indonesia. Dengan sikap kayak gitu, bukan cuma nilai akademis yang naik, tapi juga mental dan karakter yang kuat buat menghadapi masa depan.